5 Hal Yang Harus Kalian Pastikan Kalau Kalian Ingin Jadi Caleg Di Tahun 2019

Pict from www.google.com 

Bagi sebagian besar Aktivis yang menghabiskan masa kuliah untuk berorganisasi, Caleg adalah semacam takdir yang mereka harus kejar. Mungkin sebagian dari mereka mendefinisikan husnul khotimahnya hidup adalah ketika mereka bisa menduduki kursi legislatif mulai dari skala kabupaten/kota sampai skala nasional.

Emang enak sih jadi pejabat, bisa petantang-petenteng kesana kemari. Dagu juga bisa tegak agak mendongak ke atas tanpa ada yang komplain. Terus kamu juga bebas bercerita tentang kehebatanmu di warung-warung kopi sembari dikelilingi makelar proyek tanpa ada yang intrupsi.

Siapa yang tidak tertarik dengan kehidupan seperti ini? Hasrat menjadi penguasa dalam dirimu bisa teraktual sempurna.

Tapi by the way, di kesempatan ini Kita tidak membahas itu lebih dalam. Jangan melakukan generalisasi juga bahwa semua Caleg adalah kumpulan aktivis yang tidak bisa diterima di lapangan kerja professional. Saya yakin banyak di antara mereka yang betul-betul berkhidmat untuk ummat. Yang betul-betul punya kapabilitas dan integritas untuk menjadi perwakilan rakyat. Yang betul-betul bisa Kita titipkan harapan untuk bersuara di parlemen memperjuangkan kesejahteraan Kita semua.

Nah, di kesempatan kali ini ada baiknya kita membahas 5 hal yang seharusnya kalian lakukan apabila kalian maju menjadi Caleg di tahun 2019 nantinya. Tapi buat kalian yang tidak menjadi Caleg seperti Saya, mungkin hal ini bisa jadi filter untik memilih orang yang betul-betul pantas menjadi wakil kita di parlemen.

Apa saja hal tersebut? Cekidot...

1. Pastikan KTP Kalian terdaftar pada Dukcapil

Ini hal penting pertama yang banyak orang sering lupa. Anda harus punya KTP yang NIK nya terdaftar di Dukcapil, karena secara administratif, sebagai Caleg anda haruslah warga negara Indonesia. Tidak mungkin kami sebagai masyarakat akan memilih Caleg yang bukan Warga Negara Indonesia.

Terus kalau ada pertanyaan : "Saya kan lahir, besar, sekolah dan kerja di Indonesia. Tapi sejak konversi dari KTP made in Jl. Pramuka ke KTP Elektronik, NIK saya belum terdaftar dan KTP saya masih print out kertas yg dilaminating."

Jawabannya : secara administratif anda jelas bukan Warga Negara Indonesia. Terus anda masih ngotot buat nyaleg? Seharusnya anda sadar, bahwa KTP pribadi saja anda tidak mampu urus, apalagi kepentingan konstituen yang banyak.

Caleg seperti ini jelas gagal paham. Kalaupun dia pernah kuliah, skripsinya pasti made in fotocopy-an di gang samping kampus.

2. Pastikan Kalian Dikenal Oleh Masyarakat

Mau jadi Caleg tapi tidak dikenal? Kalian itu mau jadi wakil rakyat atau mau jadi buronan pajak? 

Perkenalkanlah diri kalian di masyarakat secara baik. Jangan hanya pasang baliho gede-gede yang tiga perempatnya muka kalian. Itu sungguh mengganggu pemandangan pengendara di pinggir jalan. Yang masyarakat ingin kenal dari wakilnya bukan hanya wajahnya. Terserah kalian mau senyum seperti apa, tapi cobalah kalian memperkenalkan diri kalian, latar belakang kalian, pendidikan, atau hasil karya kalian baik itu buku ataupun pengabdian masyarakat. Misalnya, kalian pernah jadi juri lomba balap karung tingkat RT waktu 17 agustusan… yah publish saja. Toh itu adalah bentuk pengabdian kepada bangsa. 

Masyarakat tidak kenyang dengan tag-line. Masyarakat tidak sejahtera dengan tag-line. Masyarakat hanya butuh kredibilitas, supaya tidak milih caleg dalam karung, eh.. karung dalam caleg… maksudnya caleg bawa karung atau apapun itu. 

Cobalah kalian sedikit kreatif untuk membuat model perkenalan diri kalian agar setidaknya masyarakat punya informasi tentang siapa kalian. Apakah kalian pernah bersekolah atau tidak, apakah kalian pernah tinggal kelas atau tidak, atau apakah kalian pernah bolos upacara gara-gara gak bawa topi. Tapi apapun itu, masyarakat butuh info tentang siapa kalian lebih dari sekedar senyum dan gambar wajah kalian yang berukuran raksasa. 

Terus kalau kalian ternyata tidak punya hal menarik di hidup kalian untuk diperkenalkan ke masyarakat lalu solusinya apa? 

Saran saya, mending kalian mendaftar jadi hansip, mulailah pengabdian kalian dari hal-hal kecil di masyarakat. 

3. Pastikan Kalian Banyak Membaca Biar Tidak Norak

Masyarakat itu memilih wakil untuk menyuarakan aspirasinya, bukan memilih orang untuk menghabiskan duitnya. Buat apa bayar pajak yang jadi pendapatan negara dan digunakan untuk menggaji wakil rakyat yang bodoh? (Eh.. terlalu kasar yah… saya ulang deh kalimatnya…)

Buat apa bayar pajak yang jadi pendapatan negara dan digunakan untuk menggaji wakil rakyat yang goblok? (gimana? Udah agak lebih halus???)

Yang bahkan tidak mengerti apa yang harus dia suarakan. Yang cita-citanya hanya supaya keren di warkop-warkop, petantang-petenteng sambil bercerita proyek miliaran. Yang senang dikelilingi penjilat-penjilat yang cuma tahu memuji agar kopinya dibayarkan. 

Masyarakat tidak memilih orang untuk jadi wakil rakyat agar orang tersebut harga dirinya naik di mata keluarganya karena dia pejabat. Yang namanya pengen disebut dalam “turut mengundang” ketika ada ponakannya yang sunnatan, atau yang namanya tercantum di undangan saat ada sanak keluarga yang menikah. 

Masyarakat ingin memilih wakil rakyat yang paham, mengerti dan berwawasan luas. Agar masyarakat yakin bahwa orang-orang yang dipilihnya tersebut dan digaji dari pajak penghasilan yang dipotong dari keringat rakyat adalah orang yang betul-betul mampu menyarakan, menjadi perwakilan dan berfikir untuk mencari dan merumuskan solusi untuk kepentingan rakyat. 

Jadi, kalian harus banyak membaca, agar wawasan kalian luas. Kalian harus cerdas biar bisa jadi wakil rakyat yang ideal. Membacalah agar kalian tidak norak saat jadi wakil rakyat.

4. Pastikan Kalian Tidak Mempelajari Ilmu Menghilang

Kalau kalian punya ilmu kanuragan atau sejenisnya yang bisa menghilangkan diri dengan mudah, tolong ilmu itu kalian lepas saat kalian sudah jadi wakil rakyat nanti. Karena kasihan masyarakat kalau wakil rakyatnya suka menghilang dan susah ditemui. 

Dan buat kalian yang belum mempelajari ilmu itu, sebaiknya kalian tidak melakukannya. Jadilah wakil rakyat yang mudah ditemui untuk berkeluh kesah. Karena rakyat bekerja dalam sebulan, namun tidak pernah mengeluh saat gajinya dipotong untuk membiayai agenda-agenda rapat yang belum tentu pula kalian hadiri. 

Pastikan kalian datang tidak hanya saat kampanye dan berakhirnya masa jabatan untuk persiapan kampanye berikutnya. Tapi datanglah dengan rutin untuk berinteraksi dengan masyarakat, sekedar mendengarkan keluh kesah mereka. Karena hakikat pekerjaan kalian sebagai wakil rakyat adalah sebagai penyambung lidah rakyat. 

“Kan ada masa reses? Jadi gak tiap saat juga harus turun ke dapil. Lagipula gak ada anggarannya. Legislatif kan banyak urusan bla… bla… bla…”  

Buat kalian yang tidak jadi caleg, ini contoh kalimat penjahat. Kalau ada caleg yang ngomong kayak gini, pastikan kalian tidak memilih mereka. Karena dia tidak bisa membedakan antara kewajiban program kerja dengan hakekat pelayanan yang menjadi esensi dari jabatannya. 

5. Pastikan Kalian Tidak Baper

Sampai tahun 2018 ini, yang saya tahu bahwa hanya ada dua hal yang sensitif di dunia ini, yang pertama adalah gigi berlubang dan yang kedua adalah test pack. Jadi tolonglah, bagi kalian yang ingin jadi caleg, jangan terlalu baper ketika kalian terpilih jadi anggota legislatif. Aspirasi kalian anggap pencemaran, kerjaan kalian lapor sana-sini. Kalian mudah tersinggung seperti wanita haid di hari pertama. Apa perlu masyarakat menyediakan pembalut agar kalian bisa tenang saat di kritik?

Jangan terlalu banyak gelisah dan curhat di media. Kalau kalian curhat, terus masyarakat curhatnya sama siapa? Bukankah kalian adalah tempat masyarakat berkeluh kesah?

Jangan juga terlalu baper seperti ABG yang gagal merayakan anniversary ke delapan bulan pacarannya. 

Menjadi wakil rakyat itu adalah menjadi teladan. Menjadi wakil rakyat itu adalah menjadi harapan. Kalau kalian terlalu senisitif seperti test pack…eh gigi berlubang, lalu apakah rakyat harus mengolesi kalian dengan sensody*e agar kalian bisa dijadikan harapan untuk menyuarakan aspirasi mereka? 

Jadi sebelum kalian duduk menjadi anggota legislatif, pastikan kalian tidak baper. 

**************
Demikian tips dari saya untuk kalian yang berniat jadi caleg di tahun 2019. Semoga kalian bisa menjadi orang-orang yang mengabdi untuk kemajuan bangsa. Jangan jadi dagelan baru yang menambah bahan meme netizen. 

Comments

Popular posts from this blog

PRO KONTRA MANTAN TERPIDANA JADI CALEG

Kesalahan Berfikir Ilmiah (Bagian 3) : Fallacy of Misplaced Concreteness

Kesalahan Berfikir (Bagian 2) : Fallacy of Retrospective Determinism